Kamis, 15 November 2007

Aku nggak akan pernah tahu gimana kelanjutan hubungan ini, setelah hampir sebulan aku mengharap kehadiranmu, menantikan setiap detik waktu untuk bertemu dirimu, sekedar menyapamu.
Kini kamu hadir dalam setiap lembar waktuku, Tuhan….Dekatkanlah jika ini pilihan untukku, dan jauhkanlah jika dia mampu buatku kembali merapuh!!!!!!!
Dekat, dekat, bahkan sangat dekat ujud kasarmu dengan badan ringkihku, tapi mengapa hatimu menjauh?
Dan kini dia hadir saat dirimu berada dalam genggamku, menumbuhkan kembali rasa yang telah tercabik. Kini dia datang walau tanpa segenggam rindu, hanya katakan “Siapakah yang telah menawanmu? Lebihkah, dibandingkan aku?”
Tak, tak pernah dirimu merebutku, tak pernah kau menangkan pertarungan ini, akulah yang memilihmu, yang memaksamu masuk ke setiap luka hatiku.
Aku mencintai kesalahanmu, kesalahan yang sungguh tak bisa pula aku hindari. Kesalahanmu, dosamu, benarkah aku membutuhkannya? Apakah harus dengan kesalahan itu ketakutanku tertebus? Apakah hanya dengan kebencian ini lukaku kan terobati?
Maaf jika dosa itu kembali melimpahimu, semata karena aku ingin menjadi sempurna di hadapmu,
Dia pun kini mencoba berlalu, dan tak pernah aku yakin dia bisa pergi dari semua mimpi-mimpi di lelap tidurku. Aku mencintaimu, namun dia? Maaf karena aku masih juga mencintainya. Semoga lelapmu menghantarmu dalam pintu kebahagiaan!

Tidak ada komentar: