Kamis, 15 November 2007

Buat yang kini merajai hatiku,
Terima kasih, untuk sejenak kebahagiaan yang kemarin telah kau ciptakan. Juga untuk sebentuk asa yang hari ini telah kau hancurkan. Haruskah kau kutinggalkan?
Katakan jika tak lagi dirimu menyayangku! Atau bahkan jika ada yang lain menyandingmu! Jangan pernah beranggapan tunjukkan sifat liarmu kan buatku membencimu. Karena, aku masih terlalu ingin menyayangmu.
Aku terlalu menyayangmu. Tak mungkin jiwa ini berpaling dari ujud kasar ragamu. Bahkan sekedar tak menoleh ketika aku mencoba berlaripun, tak pernah mampu aku lakukan. Kamu adalah jiwa yang merajai alam pikirku, yang menguasai puing harapku, yang memiliki seluruh asa dan pengharapanku.
Jika kau berfikir meninggalkanku akan membuatku berhenti mencintaimu, salahkan pikirmu! Aku tak sekedar menyayangmu saat kau permata dalam noda harimu, tak sekedar inginkanmu saat jiwamu menangis dalam pelukku. Tapi lebih dari itu, aku menyayangmu karena jiwa yang rapuh ketika hidup kan coba belokkan langkahmu. Aku merindukanmu saat kau terasing dalam sudut harimu.
Izinkan aku sekedar tunjukkan pada setiap lembar waktumu, bahwa kau mampu menjadi seperti apa yang mereka mau. Atau setidaknya biarkan jiwa ini kembali hangati jiwamu.
Aku percaya akan kemampuanmu, bahkan melebihi dari sekedar apa yang orang lain nilai darimu. Percayalah, kau akan menjadi seperti apa yang mereka mau. Tunjukkan pada dunia, dirimu bukan batu. Dirimu mampu!

Tidak ada komentar: